Description

Sejak diperkenalkannya Agribisnis sebagai sebuah pendekatan dalam pembangunan pertanian, pegetahuan tentang agribisnis semakin menunjukkan bahwa bidang kajian ini sangat perlu dipahami oleh para pemangku kepentingan. Membangun pertanian tidak akan berhasil jika dilaksanakan secara sepotong-sepotong. Buku ini menjelaskan konsep dasar agribisnis, bagaimana membangun pertanian dalam suatu kesisteman yang utuh mulai dari sektor hulu hingga hilir. Bagaimana subsistem budidaya diorganisir serta dikelola dengan pendekatan holistik berorientasi pasar. Sebagai pembeda antara sarjana pertanian dengan sarjana ekonomi adalah bahwa sarjana pertanian wajib memahami beberapa aspek teknis budidaya pertanian, sehingga akan menjadi dasar yang teramat penting baginya dalam kerangka penyusunan rencana membangun pertanian dengan tepat dan layak baik secara teknis maupun ekonomi. Perjalanan sejarah kebijakan pembangunan pertanian oleh rezim pemerintahan di Indonesia, khususnya dalam hal kedaulatan pangan, juga disajikan secara sepintas dalam buku ini. Hal ini dimaksudkan agar pembaca memiliki dasar wawasan yang aktual bahwa pemerintah sebenarnya belum berhasil mewujudkan cita-cita awal kemerdekaan tentang kedaulatan pangan. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi “cermin” dan “warning” bagi rezim yang akan datang, bahwa sebenarnya pemerintah harus menempatkan kedaulatan pangan menjadi prioritas utama dalam membangun negara. Jika rezim selanjutnya serius, maka rentetan sejarah kedaulatan pangan tidak lagi merupakan sebuah “siluet” yang monoton tetapi berubah menjadi “pelangi” yang indah dan menyejahterakan bangsa. Buku ini juga membahas tentang beberapa komoditas penting yang harus mendapat perhatian lebih guna menunjang kepentingangan atas kedaulatan negara karena komoditas tersebut sangat besar kontribusinya terhadap pasang surut perekonomian nasional. Komoditas tersebut antara lain adalah kelapa sawit, karet, padi, jagung dan lain-lain. Pembahasan yang disajikan mencakup aspek dasar teknis budidaya dan aspek ekonomi komoditas antara lain potensi produksi, konsumsi, impor maupun ekspor