Deskripsi
Adegan itu berlangsung hingga berjam-jam. Hingga aku sadar, ada yang tidak menginginkan kelahiran bayi itu. Aku mencak-mencak kegeraman. Kupukul-pukul perutku, hingga tanpa sadar aku mematahkan kakiku. Tidak… Tidak… Tidak benar-benar patah, ia hanya menjadi lebih pendek dengan tumit yang berubah kedepan.
Ya memang, orang-orang dibalik gunung ini mengenal tempat tinggalku sebagai tempat jin buang anak atau tempatnya uhang pandak. Aku masih menjalankan keseharianku saat cerita ini ditulis, lihat! kenari itu hinggap lagi. Berapa banyak lagi orang yang akan berkunjung kemari?
Perempuan yang lahir dari Kelopak Mawar
Ulasan
Belum ada ulasan.