Deskripsi
Menulis dan membaca adalah hal yang kadang memang membosankan. Barangkali, memang terlanjur demikian bagi kebanyakan orang. Namun, ia benar-benar telah menginspirasi saya untuk menemukan cara baru agar tak bosan dalam menulis dan membaca. Di mana, saya ikut berperan sebagai tokoh yang menceritakan alur cerita yang melibatkan diriya sendiri. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran, „spesial‟. Yang akan mengisahkan tentang perjalanan seorang pemuda bernama, (Azmil Azuairi). Seorang pemuda dan diarynya; tentang bagaimana ia menulis untuk apa yang begitu ia cintai. Yang mana, selanjutnya penulis mengikuti lebih dalam alur yang sebelumnya telah diceritakan, Azmil Azuairi di dalam diarynya. Di mana, saya penulis mengambil peran sebagai „Madra Altara‟. Yaitu, seorang pemuda yang bertekad menjadikan tulisan tangan sahabatnya menjadi buku terbitan.
Seorang Madra akan bercerita kembali tentang hari-hari yang pernah Azmil lalui. Di mana, awalnya ia mengumpulkan dan membaca semua buku harian Azmil Azuairi, setelah Azmil kehilangan dirinya sendiri. Buku- buku yang berisikan tentang bagaimana Azmil Azuairi dalam meniatkan impian-impiannya. Catatan harian yang menceritakan tentang hari-hari yang Azmil lalui. Di dalam diarynya Azmil juga menceritakan tentang Madra, tentang hari yang mereka lalui, dan tentang perkumpulan mereka yang bernamakan RETAJAYA. Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi Madra Altara tertarik untuk menyukai dunia buku.
Sepatah kalimat, “Ceryabeberpendapus”. Adalah judul buku harian seorang Azmil. Yang mana, kita tidak lagi harus mengalami kegagalan untuk memperoleh pengalaman dan prinsip. Di mana, kisah seorang Azmil Azuairi menjadi sehelai pembelajaran untuk mewakili perasaan pembaca; atas kegagalan yang tidak akan diulang, demi kesempatan bahagia yang lebih baik. Tentang kegagalan bukanlah akhir dari perjuangan_tetap kuat berproses_membentuk prinsip baik.
Ulasan
Belum ada ulasan.